Senin, 16 April 2012

Flashback

Beberapa hari yang lalu, gue membaca buku tahunan gue.

Tau kan, buku tahunan? Itu loh, buku yang diberikan ketika lo lulus SMA yang berisikan biodata teman-teman lo..

Ketika gue membaca buku itu, awalnya sih biasa aja. Malahan, yang gue lakukan adalah: Skimming through the books to find some cute girls who I can date. Berhubung gue udah mulai lebih percaya diri (dan pastinya mereka udah putus dengan pacar lamanya) maka dimulailah proses pencarian gebetan dengan segudang motivasi untuk memiliki pacar.

Bagaimana dengan gebetan yang lama..? Well, it's a long story...

Anyway!

Berawal dari sebuah niat untuk mencari seorang calon kekasih untuk digombalin, ternyata malah berujung menjadi sesuatu yang lebih dalam.

Sebuah flashback.

Sabtu, 07 April 2012

Mati Lampu dan Coping Stress

Halo! Udah lama nih nggak update tentang kehidupan pribadi. Ini blog kan isinya nggak cuman artikel yang bermanfaat, tapi juga perjalanan kehidupan seorang manusia super-duper-ganteng-banget-sangkin-ganteng-nya-cewek-pun-segan-mendekati. Mungkin itulah kenapa gue masih single sekarang.

Anyway, beberapa hari ini seringkali mati lampu di rumah gue. Alasan dibalik mati lampu tersebut? Tentunya mati dari pusatnya. Tapi ada hal yang agak ingin gue protes soal mati lampu. Bukan, bukan! Gw tidak menyalahkan bagaimana PLN pusat terpaksa memadamkan listrik yang membuat lampunya mati dan membuat gue mati jadi mati gaya di rumah.

Tapi kenapa orang menggunakan term 'mati lampu' atas ketiadaan listrik yang bersifat sementara di dalam rumahnya?

Logically, kalo cuman lampu aja yang mati, berarti masih bisa dong main elektronik yang lain seperti: Laptop, TV, Playstation, atau kursi pijat elektronik. Tapi, penggunaan dua kata ini yaitu 'mati' dan 'lampu' membuat sebuah jargon bahwa kalo lampunya mati, semua listrik padam.

Again, logically makna dari 'mati lampu' hanyalah ketiadaan cahaya dari sebuah benda yang bernama lampu. Tidak bisa! Indonesia harus kembali ke jalan yang benar! Apa yang akan terjadi bila jargon ini terus menyesatkan anak cucu kita? Bisa-bisa akan terdapat jargon yang lebih aneh dari apa yang ada saat ini! Hal ini tidak bisa dibiarkan! Interupsi, pimpinan..

Ehh, jadi kebawa sidang dramatisir kemarin. #ups
Oke, back to topic..

Minggu, 01 April 2012

Psikodiagnostik

Well, psikodiagnostik adalah sebuah mata kuliah yang berhubungan dengan pengukuran dalam psikologi. Psikodiagnostik bertujuan untuk mengukur dan mengetahui keadaan jiwa seseorang. Pada awalnya psikodiagnostik ini hanya bertujuan untuk mengukur perilaku abnormal saja, tapi dengan berkembangnya masa, jadi banyak pula hal-hal yang bisa diukur dalam psikodiagnostik. Kalo dulu cuman bisa mengukur perilaku abnormal dari seorang manusia seperti: Attention Deficit Hyperactivity Disorder, Compulsive Obsessive Disorder, atau Post-Traumatic Stress Disorder. Kemudian berkembang juga menjadi bisa mengukur tingkat kecerdasan, karakter, dan perilaku individu. Seperti apa yang gue temukan saat ngerjain tugas kemaren, ternyata ada loh alat tes yang bisa mengukur tingkat asosial seseorang. Wow!

Psikodiagnostik yang gue pelajari saat ini adalah merupakan pengenalan tentang alat-alat tes dalam psikologi. Sekedar info, selain mengukur dengan alat tes, para psikolog juga bisa mengukur dengan observasi dan wawancara. Kedepannya sih bakalan ada juga mata kuliah namanya konstruksi alat tes, tapi itu nanti lagi setelah gue melewati mata kuliah lainnya yang pastinya nggak kalah seru (baca: sulit dimengerti, tapi kalo udah mengerti gue menjadi sangat-sangat puas).

Oke, kembali kita membicarakan tentang abnormalitas. Bagaimana sih yang disebut abnormal itu?

Kamis, 22 Maret 2012

Untitled 1

As I travel deep down into my soul,
I found out that I have a stand in a place,
where darkness posses everything.
Dark, cold feelings makes me shivers as I move forward.
Followed by a thought of doubt,
Should I continue?
The only thing I had is hope.
A hope to find a light.
Her light.

Filosofi Rubik's Cube

Akhir-akhir ini gue sering bermain dengan Rubik's Cube, itu loh kubus berukuran 3x3x3 yang sisi warnanya beda-beda dan bisa kita puter-puter untuk mendapatkan warnanya dengan tepat kembali.
Rubik's Cube
Dulu gue inget banget pernah saat SMA main kubus ini sampe jam 3 malem karena belom bisa menyelesaikannya sambil cari solusi di depan laptop. Ketika gue udah selesai rasanya bangga luar biasa. Bahkan gue sampe bikin video bahwa gue bisa menyelesaikan nih kubus. Besoknya gue upload ke facebook dan nge-tag berjuta-juta manusia yang gue kenal.

Itu dulu... Sekarang sih udah lupa cara-caranya. Rubiks gue juga udah ilang. Makanya beberapa minggu yang lalu gue beli lagi di gramedia dengan harga Rp. 69.000,-

Agak tanggung ya harganya... Harusnya dibulatkan menjadi Rp. 60.000,- (maksa)

Anyway!

Rubik's Cube ini sangat menarik untuk dimainkan, tapi ternyata ada hal yang lebih menarik lagi yang dapat kita pahami dari mainan simpel ini.

Moral storynya.

Jumat, 16 Maret 2012

Karena Psikologi Ingin Dimengerti

Di suatu hari yang indah, kamu sedang berbicara oleh orang yang baru saja kamu kenal...

Stranger: “Mas, kuliah jurusan apa?”
Gue: “Psikologi.”
Stranger: “Wah, bisa baca saya, dong?”
Dan, kemudian hening...

Ini adalah satu dari sekian percakapan yang pasti pernah dialami oleh mahasiswa, dosen, dan praktisi psikologi se-Indonesia. Kalimat sebelumnya tentu didukung oleh fakta yang dikumpulkan secara tidak ilmiah dan data yang tidak faktual.

Tapi ngaku, deh. Kamu yang telah membaca percakapan diatas pasti pernah berada di situasi seperti itu, kan? Minimal, ketika kamu membacanya, kamu telah tersenyum, tertawa kecil atau bahkan geleng-geleng melihat percakapan diatas (loh, kok jadi terkesan maksa ini? Abaikan, abaikan).

Bila ilmu Psikologi seorang manusia, mungkin dia udah bikin lagu berjudul Karena Psikologi Ingin Dimengerti. Makanya, untuk ‘sedikit’ menghibur psikologi yang sedang galau, saya ingin ‘sedikit’ sharing nih tentang psikologi! Persiapkan diri anda, buka pikiran anda, and here we go...


Psikologi versi alay: KnP c11h QmOh 9k mW n9eRti1n QuwH?

Rabu, 14 Maret 2012

Reintroduction

Halo, internet! Sudah lama saya tidak menulis. Hampir sebulan sepertinya.

Reintroduction?  Well, memang ada beberapa hal yang mau gue kenalkan kembali kepada pembaca budiman, budimin, watiman, watimin, ngatiman, dan ngatimin semuanya..

This is my new blog! But all the contents are imported from the previous blog. So don't worry, you can always look it up.

Beberapa hari ini gue sungguh merasa bahwa mimpi bagaikan kenyataan. Temen-temen satu angkatan gue sekarang sudah diwajibkan dosen gue untuk ngeblog sebagai bagian tugas dari mereka! Mwahahaha. *tertawa licik*

Seharusnya gue bilang 'yes!' sambil kegirangan melompat kesana kemari daripada tertawa licik ala sinetron. Tapi sepertinya lebih baik lagi kalau gue diam. Dengan melompat kesana-kemari bisa saja hal-hal yang diinginkan bisa tidak terjadi seperti: tersenggol gelas, piring, dan barang pecah belah lainnya. Eh, salah ya.. Oke, cukup OOTnya.