Anyway, beberapa hari ini seringkali mati lampu di rumah gue. Alasan dibalik mati lampu tersebut? Tentunya mati dari pusatnya. Tapi ada hal yang agak ingin gue protes soal mati lampu. Bukan, bukan! Gw tidak menyalahkan bagaimana PLN pusat terpaksa memadamkan listrik yang membuat lampunya mati dan membuat gue mati jadi mati gaya di rumah.
Tapi kenapa orang menggunakan term 'mati lampu' atas ketiadaan listrik yang bersifat sementara di dalam rumahnya?
Logically, kalo cuman lampu aja yang mati, berarti masih bisa dong main elektronik yang lain seperti: Laptop, TV, Playstation, atau kursi pijat elektronik. Tapi, penggunaan dua kata ini yaitu 'mati' dan 'lampu' membuat sebuah jargon bahwa kalo lampunya mati, semua listrik padam.
Again, logically makna dari 'mati lampu' hanyalah ketiadaan cahaya dari sebuah benda yang bernama lampu. Tidak bisa! Indonesia harus kembali ke jalan yang benar! Apa yang akan terjadi bila jargon ini terus menyesatkan anak cucu kita? Bisa-bisa akan terdapat jargon yang lebih aneh dari apa yang ada saat ini! Hal ini tidak bisa dibiarkan! Interupsi, pimpinan..
Ehh, jadi kebawa sidang dramatisir kemarin. #ups
Oke, back to topic..
Tapi kenapa orang menggunakan term 'mati lampu' atas ketiadaan listrik yang bersifat sementara di dalam rumahnya?
Logically, kalo cuman lampu aja yang mati, berarti masih bisa dong main elektronik yang lain seperti: Laptop, TV, Playstation, atau kursi pijat elektronik. Tapi, penggunaan dua kata ini yaitu 'mati' dan 'lampu' membuat sebuah jargon bahwa kalo lampunya mati, semua listrik padam.
Again, logically makna dari 'mati lampu' hanyalah ketiadaan cahaya dari sebuah benda yang bernama lampu. Tidak bisa! Indonesia harus kembali ke jalan yang benar! Apa yang akan terjadi bila jargon ini terus menyesatkan anak cucu kita? Bisa-bisa akan terdapat jargon yang lebih aneh dari apa yang ada saat ini! Hal ini tidak bisa dibiarkan! Interupsi, pimpinan..
Ehh, jadi kebawa sidang dramatisir kemarin. #ups
Oke, back to topic..